Pengantar Finite Element Method
Finite Element Method (FEM) atau Metode Elemen Hingga dewasa ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari solusi numerik di dunia teknik rekayasa.FEM diaplikasikan secara luas mulai dari analisa stress (tegangan) dan deformasi (perubahan bentuk) pada bidang struktur bangungan, jembatan, penerbangan, dan otomotif, sampai pada analisa aliran fluida, perpindahan panas, medan magnet, dan masalah non-struktur lainnya.
Kemajuan yang sangat pesat di bidang komputer baik piranti lunak maupun hardware dalam dua dekade terakhir telah menyebabkan FEM diterapkan secara massif pada level yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Dengan kecanggihan piranti lunak-keras komputer sekarang, masalah rekayasa yang rumit dapat dimodelkan dengan relatif mudah. Waktu yang diperlukan untuk memecahkan problem pun semakin singkat. Sebagai ilustrasi, simulasi tabrakan mobil dua puluh tahun lalu memerlukan waktu berminggu-minggu dengan manggunakan superkomputer. Tetapi pada hari ini simulasi serupa hanya memerlukan waktu belasan jam dengan menggunakan personal komputer!
Penggunaan CAE (Computer Aided Engineering) semakin mendapatkan tempat di dunia manufaktur karena memberikan banyak keuntungan dan kemudahan, antara lain sebagai berikut:
1. Mengurangi frekuensi uji coba produk
Pengurangan jumlah uji coba berakibat langsung pada:
-
Pengurangan biaya untuk pengembangan produk baru
-
Pengurangan waktu penelitian dan pengembangan produk
Untuk uji coba diperlukan prototipe produk. Harga sebuah prototipe produk yang belum diproduksi massal sangat mahal. Sebagai contoh, salah satu standar uji kelayakan mobil penumpang adalah performan pada saat tabrakan. Coba anda bayangkan bila uji coba tabrakan mobil harus diadakan berkali-kali, tentu biaya yang dibutuhkan sangat besar. Selain itu, untuk membuat satu prototipe diperlukan waktu yang tidak singkat, semakin banyak prototipe yang harus dibuat semakin lama waktu yang harus disediakan untuk penelitian dan pengembangan produk tersebut.
2. Meningkatkan kualitas produk
Dengan memanfaatkan CAE suatu produk dapat diuji secara virtual. Pada uji virtual banyak kondisi yang bisa dikaji, termasuk kondisi-kondisi yang sulit dilaksanakan pada uji coba riil. Misalnya bagaimana bila sebuah kotak hitam pesawat terjatuh ke dalam laut dalam, apakah konstruksi kotak hitam tersebut dapat menahan tekanan yang sangat besar? Uji coba langsung seperti ini hanya bisa dilaksanakan di laboratorium-laboratorium khusus, namun uj coba virtualnya bisa dilakukan dengan mudah. Proses uji coba virtual seperti ini bila dilakukan dengan benar dan menggunakan model yang tepat, hasilnya akan mendekati kebenaran riil.Tentu saja, pada tahap akhir tetap harus dilakukan uji coba yang sebenarnya untuk memastikan performan suatu produk.
Mungkin terbersit di benak kita mengapa FEM yang paling banyak dipakai dalam rangkaian proses CAE? Jawabannya adalah karena FEM, dibandingkan metode-metode lain seperti Finite Difference Method (FDM) atau Boundary Element Method (BEM), lebih mudah diterapkan, lebih luas jangkauannya dan lebih fleksibel. Dunia industri tidak terlalu menekankan pada penguasaan teori yang mendalam, melainkan pada output hasil dan waktu yang diperlukan. Pada kenyataannya untuk sementara ini, dalam banyak masalah rekayasa FEM jauh lebih unggul dibanding metode-metode lain.
Yang harus diwaspadai dari pemakaian FEM secara massif adalah kecenderungan memakai FEM sebagai “black box”, atau alat hitung belaka. Harus diingat bahwa sebagus apapun software yang digunakan, hasil perhitungan sangat bergantung pada input dan model yang digunakan. Bila input salah maka hasil perhitungan pun pasti salah. Oleh karena itu operator FEM mesti memiliki dasar-dasar yang baik mengenai FEM itu sendiri, dan juga faham akan fenomena yang dianalisa.
Secara singkat peranan FEM dalam dunia design digambarkan dengan chart berikut (Bathe, J.K. Finite Element Procedures).
Artikel bagus. Saya juga menulis sekilas tentang metode elemen hingga di blog saya.
Salam.
Saya sudah lihat blognya. Very impressive!
Bisa minta kesediaannya menjadi kontributor di http://www.infometrik.com?
Sejak pindah ke Indonesia, saya agak keteteran dalam mencari kontributor artikel.
Sementara menulis sendiri juga waktunya kurang.
Mudah-mudahan berkenan berbagi ilmu di situs ini.
Terima kasih telah berkunjung.
Azhari
*admin Infometrik.Com
tawaran bagus. bagaimana caranya?
Tulisannya sangat ditunggu-tunggu.
Silakan ikuti step-step berikut:
1) Subscribe di http://www.infometrik.com/subscribe/
2) Kirimkan tulisan melalui http://www.infometrik.com/kirim-tulisan/ atau bisa juga langsung ke saya: azhari.sn at gmail.com
3) Jangan lupa dalam tulisannya dicantumkan profile singkat penulis. Contohnya bisa dilihat di sini: http://www.infometrik.com/penulis/
Terima kasih atas kesediaannya bergabung untuk memberikan sumbangsih pada kemajuan bangsa Indonesia.
Azhari Sastranegara
Ketua Redaksi Infometrik
Tuliskan komentar anda!
You must be logged in to post a comment.
Tokoh Populer
Tidak berlebihan bila kita menyebutkan bahwa Ilmu Kekuatan Material (Strength of Material), dibangun di atas hukum Hooke. Oleh karenanya nama Robert Hooke sangat familiar bagi siapa saja yang menggeluti dunia mekanika material. Hukum Hooke itu berbunyi, perubahan panjang suatu benda berbanding lurus dengan beban yang diterimanya. Material yang memenuhi syarat ini terkenal dengan nama Hookean Material. Sedangkan yang tidak, seperti karet dan sebagian besar polimer yang superelastis, disebut Non-Hookean Material.
Hooke adalah seorang genius yang memiliki keahlian di banyak bidang, antara lain biologi, arsitektur, filsafat, mekanika, bahkan astronomi. Tapi sayang Robert Hooke tidak mendapatkan penghargaan yang setimpal dengan karyanya dari ...
Daftar penulis
Kategori
Recent Comments
Recent Posts
Categories
Terbanyak dibaca