Headline – INFOMETRIK http://www.infometrik.com -- Situs Informasi Mekanika, Material, dan Manufaktur -- Wed, 11 Oct 2023 23:21:39 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.3.2 Membuktikan Kebenaran Teori Bumi Bulat (GE): Penentuan Arah Kiblat http://www.infometrik.com/2018/02/kebenaran-ge-toeri-penentuan-arah-kiblat/ http://www.infometrik.com/2018/02/kebenaran-ge-toeri-penentuan-arah-kiblat/#respond Wed, 14 Feb 2018 00:20:22 +0000 http://www.infometrik.com/?p=2345 Berikut ini adalah cuplikan diskusi saya dengan para penggiat teori Flat Earth (Bumi Datar). Sebuah teori yang sudah obsolete dan terbukti salah tetapi coba dibangkitkan oleh segelintir penganut dogma agama yang memahami teks kitab suci tanpa mencocokkan dengan fakta ilmiah. Bukan kitab sucinya yang salah tapi interpretasinya yang tidak menuruti kaidah.

Topik kali ini adalah cara penentuan arah kiblat berdasarkan teori GE. Para penganut FE mengklaim mereka bisa menentukan arah kiblat dengan benar hanya dengan memakai peta bumi datar yang disebut dengan Azimuthal Equidistant Projection (AEP). Apakah hasilnya benar? Ya tentu saja benar karena peta AEP dibuat salah satu tujuannya memang menentukan arah yang tepat dari satu posisi ke posisi lainnya. Salah satu ilmuwan besar yang dikenal sebagai pelopor AEP adalah Al-Biruni, seorang yang juga menghitung jari-jari bumi dengan presisi tinggi. Tapi peta AEP akan gagal total jika dipakai untuk menentukan jarak antara dua tempat, terutama di bagian selatan equator. Semakin dekat ke kutub selatan semakin besar errornya. Kenyataan ini dengan mudah dimengerti jika memang cerita di balik peta AEP itu dipelajari dengan baik.

Berikut tentang penentuan kiblat (dan juga arah serta jarak dua tempat) berdasarkan teori GE. Semua bisa diverifikasi dan terbukti sangat akurat. Jika setelah membaca ini, seseorang tetap menganggap teori GE adalah konspirasi, kita ucapkan “salaman“. Keselamatan untukmu, kita berpisah di sini saja.

***

Di bawah ini adalah cara penentuan kiblat yang lazim dipakai software qibla finder. Sengaja saya ambilkan dari website orang lain walaupun kita bisa buat sendiri programnya, supaya tidak ada tuduhan ngapusi.

 

A. Data-data yang diperlukan

Koordinat kota-kota (source http://www.latlong.net/)

Makkah:
21° 23′ 20.6952” N
39° 51′ 28.4832” E

Jakarta:
6° 10′ 36.0372” S
106° 52′ 4.1988” E

Tokyo:
35° 41′ 22.1532” N
139° 41′ 30.1416” E

 

B. Menentukan arah kiblat

Masukkan data di atas ke website berikut
http://www.movable-type.co.uk/scripts/latlong.html

Field di bagian atas adalah tempat input koordinat titik awal dan yang di bawah adalah untuk input koordinat Makkah (lokasi tujuan).

(Di website ini disertakan source code-nya. Silakan dibuat program sendiri kalau ragu. Perhatikan ada faktor jari-jari bumi dalam code tersebut)

Results:
1. Arah Jakarta – Makkah
Distance to Mecca: 7917 km (to 4 SF*)
Initial bearing: 295° 06′ 36″
Final bearing: 284° 47′ 57″
Midpoint: 09° 05′ 47″ N, 074° 36′ 19″ E

Initial bearing ini disebut juga sudut azimuth, dan merupakan arah dari start vector point. Inilah sudut ke mana kita harus menghadap jika ingin menghadap kiblat, atau yg kita sebut arah kiblat.

2. Arah Tokyo – Makkah
Distance to Mecca: 10100 km (to 4 SF*)
Initial bearing: 293° 25′ 47″
Final bearing: 246° 34′ 13″
Midpoint: 31° 18′ 42″ N, 089° 46′ 29″ E

Hasil yang hampir sama didapatkan bila memasukkan data koordinat ke site berikut:
http://earthdirections.org/locate/.
Sedikit perbedaan disebabkan karena koordinat kota tidak persis sama.

 

C. Perbandingan dengan aplikasi kiblat

Arah kiblat menurut qibla connection :
1. Jakarta: 295.12°
2. Tokyo: 293.04°

Arah kiblat menurut islamicfinder.com
1. Jakarta: 65° from North towards West (295° from North CW)
2. Tokyo: 67° from North towards West (293° from North CW)

Arah kiblat menurut muslim-pro (android version):
1. Jakarta: 295°
2. Tokyo: ….(silakan yg di jepang bisa cek sendiri, karena untuk app ini, arah hanya bisa dicek dari titik lokasi handphone)

 

D. Kesimpulan

1. Arah kiblat cocok dengan sudut initial bearing (azimuth)
2. Dalam menentukan sudut initial bearing, dipakai perhitungan jarak terdekat (great circle distance) dengan faktor utamanya adalah jari-jari bumi.
3. Perhitungan arah kiblat berdasar pada jarak terdekat suatu tempat ke makkah dengan perhitungan di atas permukaan bidang lengkung (Globe Earth theory)

Bagi yang tertarik lebih jauh bisa mempelajari teori Great Circle Distance, dan teori Azimuthal Equidistant Projection.

======

The end

]]>
http://www.infometrik.com/2018/02/kebenaran-ge-toeri-penentuan-arah-kiblat/feed/ 0
Membangun Kultur Mengejar Kualitas http://www.infometrik.com/2015/08/membangun-kultur-mengejar-kualitas/ http://www.infometrik.com/2015/08/membangun-kultur-mengejar-kualitas/#respond Fri, 21 Aug 2015 09:43:24 +0000 http://www.infometrik.com/?p=2330 Dewasa ini kualitas produk telah menjadi isu yang sangat merakyat terutama di negara-negara maju. Mekanisme pasar telah menjadikan kehendak pelanggan sebagai hakim dalam menentukan kualitas suatu barang. Definisi kualitas juga telah berubah dari sekedar memenuhi semua persyaratan teknis dan fungsi menjadi “memenuhi syarat fungsional plus memenuhi keinginan pemakai”. Khusus dalam hal yang berhubungan dengan keamanan, persyaratan kualitas saat ini sudah sangat ketat sampai pada level yang belum pernah dibayangkan dunia manufaktur dua atau tiga dekade sebelumnya.

Sepanjang paruh pertama tahun 2015,  dunia otomotif di Amerika dihangatkan dengan berita recall sekitar 4 juta unit mobil dan jumlah ini diperkirakan masih akan bertambah sampai puluhan juta unit (1). Masalahnya ada pada kantung udara (airbag) yang gagal berfungsi sempurna saat tabrakan. Dari hasil penyelidikan awal dicurigai 5 orang tewas terkait masalah ini. Walaupun masih dalam taraf penyelidikan  pabrikan besar tidak mau mempertaruhkan kredibilitas jika sampai ada korban jiwa lebih banyak lagi, sebab itu diputuskan recall semua unit yang memakai airbag jenis yang sama. Jumlahnya menjadi sangat banyak sebab 1 di antara 7 mobil penumpang di Amerika kabarnya memakai airbag yang sama. Kejadian ini tentu merupakan pukulan mematikan bagi perusahaan pembuat airbag tersebut. Tetapi apa boleh buat, demikianlah cara industri otomotif menjaga kepercayaan pemakainya.

Industri otomotif, kereta dan pesawat terbang dikenal sebagai industri produk massal dengan standar kualitas tertinggi. Sebagai gambaran, kereta peluru Shinkansen milik Jepang selama 50 tahun lebih beroperasi, belum memiliki catatan malfunction yang fatal (2). Bagi produsen kereta ini, 1 kali malfunction sudah merupakan aib yang tiada taranya. Karena itu mereka memiliki standar kualitas yang sangat tinggi yang diberlakukan untuk semua komponen yang dilakai di Shinkansen.

Standar jumlah produk cacat yang ditolerir industri selama bertahun-tahun juga telah bergeser. Saat ini yang menjadi target bukan lagi produk cacat dengan orde beberapa ppm (part per million) tetapi “zero customer claim”, yaitu tidak ada keluhan pelanggan. Filosofinya, 1 produk cacat dalam sejuta produk dari sisi produsen adalah 1 ppm, tapi dari sisi sang pemakai yang hanya membeli satu produk tingkat cacatnya adalah 100 persen.

Untuk menjaga kualitas produksi, ada banyak standar internasional yang diterapkan. Penerapan standar ini telah terbukti cukup ampuh dalam meningkatkan penjagaan kualitas secara umum. Standar yang paling banyak diterapkan adalah ISO9001 secara umum dan ISO/TS16949 untuk industri otomotif. Untuk menjaga proses produksi berjalan maksimal ada berbagai macam metode penjagaan kualitas seperti Total Quality Management (TQM) atau Six Sigma dengan masing-masing karakternya yang unik.

Tak terkecuali di negara kita, bermacam standar dan metode di atas telah mulai banyak diterapkan sebagai konsekuensi wajar dari tuntutan pasar terlebih lagi untuk jenis produk yang diekspor ke luar negeri. Akan tetapi membangun kualitas tidak selesai dengan mendapatkan sertifikasi ISO atau dengan menerapkan metode TQM saja.

Sebagian penanggung jawab kualitas produksi di perusahaan merasa puas jika mereka mendapatkan bermacam sertifikasi. Kenyataannya, dari 5 komponen yang mempengaruhi kualitas produksi, atau yang biasa disebut 5M (man, machine, material, measuremet, method), yang paling mempengaruhi kualitas produksi adalah kemampuan dan kesadaran setiap orang yang terlibat dalam proses produksi. Bila kualitas SDM buruk, sebaik apapun 4M yang lain produk yang dihasilkan tetap akan bermasalah. Karena itu kita menemukan betapa banyak perusahaan yang sudah berhasil mendapatkan sertifikasi kualitas dari badan penilai internasional tetap tidak mampu mencapai kondisi “zero claim”.

Dari pengalaman di lapangan dan hasil tinjauan beragam pabrik yang telah terbukti hampir mencapai kondisi zero claim, rahasia kualitas dari sisi sumber daya manusia kira-kira bisa disimpulkan sebagai berikut:

1. Setiap karyawan mencintai pekerjaannya dan mereka merasa seolah-olah pekerjaannya itulah yang paling penting di dunia. Karena itu mereka bekerja sebaik-baiknya dan se-profesional mungkin.

2. Setiap karyawan ingin meringankan beban orang lain sehingga tidak merepotkan mereka dengan produk yang cacat. Dalam teori TQM ini disebut dengan istilah “next process is my customer“, proses produksi sesudah saya adalah pelanggan saya karena itu saya tidak boleh memberi mereka produk cacat.

3. Keinginan melahirkan produk berkualitas timbul dari dalam diri setiap karyawan. Sehingga sikap selalu memberikan kualitas terbaik telah menjadi kultur yang dijunjung dengan penuh rasa bangga dan tanggung jawab.

Bila suatu perusahaan telah mampu mencapai tiga kondisi di atas berarti kultur dan pola pikir mengutamakan kualitas telah melekat dan menjadi budaya. Layaknya tubuh yang memerlukan oksigen, tanpa banyak hukuman dan perintah hidung dan paru paru bekerjasama dengan baik melakukan tugasnya. Dalam kondisi ini target “zero customer claim” akan lebih mudah dan lebih cepat tercapai.

Referensi:

(1)  http://icsw.nhtsa.gov/safercar/rs/takata/

(2) http://english.jr-central.co.jp/about/safety.html

]]>
http://www.infometrik.com/2015/08/membangun-kultur-mengejar-kualitas/feed/ 0
Meiwaku Kakemasenka http://www.infometrik.com/2014/04/meiwaku-kakemasenka/ http://www.infometrik.com/2014/04/meiwaku-kakemasenka/#respond Tue, 15 Apr 2014 09:30:46 +0000 http://www.infometrik.com/?p=2286

Jika kita pernah naik kereta listrik atau bus di Jepang, sering kita jumpai adanya kursi prioritas, yang dalam bahasa aslinya disebut yuusenseki. Kursi prioritas ini adalah tempat duduk yang diperuntukkan untuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Empat golongan yang diprioritaskan untuk duduk di tempat itu adalah: orang cacat, ibu hamil, penderita sakit, dan para lansia. Dalam kenyatannya sehari-hari, terkadang kursi ini dipakai pula oleh mereka yang sehat. Namun sudah umum terjadi, jika di dalam alat transportasi tersebut terdapat penumpang yang berhak atas kursi itu, maka secara otomatis si sehat akan berdiri dan melungsurkan kursi prioritasnya. Layaknya sebuah norma, aturan ini mengakar meskipun penerapaannya tidaklah harus melalui jalur penegakan hukum yang keras. Rasa malu akan menghinggapi jiwa mereka, ketika mendapati penumpang berketerbatasan fisik, sementara mereka duduk manis di kursi prioritas. Adakah rasa malu yang sama juga hadir di hati kita, orang Indonesia?

Tak hanya itu, bersitan rasa malu ini turut terakumulasi dengan rasa bersalah. Merasa bersalah ketika melihat orang lain menjadi susah. Merasa bersalah ketika menyadari perbuatannya yang merugikan orang lain. Rasa bersalah yang mengetuk-ngetuk isi kepala mereka; meiwaku kakemasenka. Apakah tindakan saya menyusahkan orang lain?

Coba tengok tindakan tak bertanggung jawab lainnya, misalnya membuang sampah tidak pada tempatnya. Sampah yang dibuang sembarangan pastinya akan membuat pengguna jalan lain merasa tak nyaman. Coba kumpulkan saja beberasa alasannya; entah karena keindahan yang terganggu, cemaran dari bau, penyempitan area pejalan kaki, dan masih banyak lagi daftar panjang buruknya. Saat kita akan membuang sampah, pernahkan kita berpikir bahwa sampah yang kita buang sembarangan akan menyusahkan orang lain?

Saat kita mendahului pengendara lain melalui jalur kiri dengan kecepatan tinggi, pernahkan kita merenungkan tindakan yang akan membahayakan pengendara lain itu? Jika kecelakaan benar terjadi, bukankah akan lebih banyak lagi yang akan kita buat susah: si korban, keluarga korban, polisi lalu lintas, dan pengendara lain?

Di dalam proses membuat barang, produk cacat dapat terjadi karena kesalahan dalam proses maupun di luar proses produksi. SOP dibuat sebagai pedoman untuk mencegah terjadinya produk cacat. Tetapi, adanya SOP pun belum 100% bisa mencegah terjadinya produk cacat jika kesadaran diri masing-masing karyawan masih kurang memadai. Tindakan meloloskan produk cacat pastinya akan meiwaku alias mengganggu customer.

Pernahkan terbayang, jika produk cacat yang diloloskan akan menyusahkan kerja operator selanjutnya? Bahkan, lebih luasnya lagi, hal ini akan mengganggu pengguna barang yang menjadi tujuan akhir sebuah proses produksi?

Efek akhirnya dapat ditebak: menurunnya kepercayaan customer akan produk yang dihasilkan. Penurunan kepercayaan ini berdampak pada penurunan produksi. Dan, pada akhirnya, kita harus cukup bijak untuk menyadari bahwa penurunan produksi amat lekat dengan penurunan penghasilan bagi kita sendiri. Sudah umum jika penurunan penghasilan ini akan menjadi hal yang meiwaku bagi keluarga kita.

Dalam hal ini, marilah bersama mengambil hikmah dari tingginya kesadaran orang Jepang. Mulailah dari hal yang kecil. Mulailah dari sekarang. Mulailah menyadari kerugian-kerugian apa saja yang mungkin timbul akibat tindakan kita. Belajarlah untuk sedikit bertanggung jawab pada masa depan setiap keputusan yang kita ambil. Berlatihlah untuk bersikap jujur dalam bekerja.

Dengan kesadaran penuh bahwa perusahaan menetapkan aturan kerja demi kelancaran proses kerja di dalam perusahaan, ketuklah hati kita untuk melaksanakannya dengan penuh kesadaran, jujur, dan bertanggung jawab. Hanya perlu sedikit usaha untuk memulai suatu perubahan besar. Sedikit usaha yang lebih dari yang lain. Sedikit usaha yang lebih dari yang biasa kita lakukan.

Silahkan hapalkan dan praktikkan mantra ajaib ini dalam kehidupan sehari-hari. Dan lihatlah bagaimana cara ia bekerja menjadikan kita pribadi yang rendah hati, berkarakter, dan sukses. MEIWAKU KAKEMASENKA?(AHen)

Profil singkat penulis :

Azis Hendratno

Lahir di Mataram, 8 Maret 1981, menyelesaikan S1(Electronic Engineering) di The Polytechnic University, Kanagawa, Jepang. Pernah bekerja di PT. Indonesia Epson Industry + 2 tahun sebagai product engineer. Depnakertrans + 2 tahun sebagai staff di Direktorat Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas. Sejak tahun 2008 sampai sekarang masih bekerja di PT. Denso Indonesia sebagai kontroler di Departemen Produksi.

MEIWAKU KAKEMASENKA

Jika kita pernah naik kereta listrik atau bus di Jepang, sering kita jumpai adanya kursi prioritas, yang dalam bahasa aslinya disebut yuusenseki. Kursi prioritas ini adalah tempat duduk yang diperuntukkan untuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Empat golongan yang diprioritaskan untuk duduk di tempat itu adalah: orang cacat, ibu hamil, penderita sakit, dan para lansia.

Dalam kenyatannya sehari-hari, terkadang kursi ini dipakai pula oleh mereka yang sehat. Namun sudah umum terjadi, jika di dalam alat transportasi tersebut terdapat penumpang yang berhak atas kursi itu, maka secara otomatis si sehat akan berdiri dan melungsurkan kursi prioritasnya. Layaknya sebuah norma, aturan ini mengakar meskipun penerapaannya tidaklah harus melalui jalur penegakan hukum yang keras. Rasa malu akan menghinggapi jiwa mereka, ketika mendapati penumpang berketerbatasan fisik, sementara mereka duduk manis di kursi prioritas. Adakah rasa malu yang sama juga hadir di hati kita, orang Indonesia?

Tak hanya itu, bersitan rasa malu ini turut terakumulasi dengan rasa bersalah. Merasa bersalah ketika melihat orang lain menjadi susah. Merasa bersalah ketika menyadari perbuatannya yang merugikan orang lain. Rasa bersalah yang mengetuk-ngetuk isi kepala mereka; meiwaku kakemasenka. Apakah tindakan saya menyusahkan orang lain?

Coba tengok tindakan tak bertanggung jawab lainnya, misalnya membuang sampah tidak pada tempatnya. Sampah yang dibuang sembarangan pastinya akan membuat pengguna jalan lain merasa tak nyaman. Coba kumpulkan saja beberasa alasannya; entah karena keindahan yang terganggu, cemaran dari bau, penyempitan area pejalan kaki, dan masih banyak lagi daftar panjang buruknya. Saat kita akan membuang sampah, pernahkan kita berpikir bahwa sampah yang kita buang sembarangan akan menyusahkan orang lain?

Saat kita mendahului pengendara lain melalui jalur kiri dengan kecepatan tinggi, pernahkan kita merenungkan tindakan yang akan membahayakan pengendara lain itu? Jika kecelakaan benar terjadi, bukankah akan lebih banyak lagi yang akan kita buat susah: si korban, keluarga korban, polisi lalu lintas, dan pengendara lain?

Di dalam proses membuat barang, produk cacat dapat terjadi karena kesalahan dalam proses maupun di luar proses produksi. SOP dibuat sebagai pedoman untuk mencegah terjadinya produk cacat. Tetapi, adanya SOP pun belum 100% bisa mencegah terjadinya produk cacat jika kesadaran diri masing-masing karyawan masih kurang memadai. Tindakan meloloskan produk cacat pastinya akan meiwaku alias mengganggu customer.

Pernahkan terbayang, jika produk cacat yang diloloskan akan menyusahkan kerja operator selanjutnya? Bahkan, lebih luasnya lagi, hal ini akan mengganggu pengguna barang yang menjadi tujuan akhir sebuah proses produksi?

Efek akhirnya dapat ditebak: menurunnya kepercayaan customer akan produk yang dihasilkan. Penurunan kepercayaan ini berdampak pada penurunan produksi. Dan, pada akhirnya, kita harus cukup bijak untuk menyadari bahwa penurunan produksi amat lekat dengan penurunan penghasilan bagi kita sendiri. Sudah umum jika penurunan penghasilan ini akan menjadi hal yang meiwaku bagi keluarga kita.

Dalam hal ini, marilah bersama mengambil hikmah dari tingginya kesadaran orang Jepang. Mulailah dari hal yang kecil. Mulailah dari sekarang. Mulailah menyadari kerugian-kerugian apa saja yang mungkin timbul akibat tindakan kita. Belajarlah untuk sedikit bertanggung jawab pada masa depan setiap keputusan yang kita ambil. Berlatihlah untuk bersikap jujur dalam bekerja.

Dengan kesadaran penuh bahwa perusahaan menetapkan aturan kerja demi kelancaran proses kerja di dalam perusahaan, ketuklah hati kita untuk melaksanakannya dengan penuh kesadaran, jujur, dan bertanggung jawab. Hanya perlu sedikit usaha untuk memulai suatu perubahan besar. Sedikit usaha yang lebih dari yang lain. Sedikit usaha yang lebih dari yang biasa kita lakukan.

Silahkan hapalkan dan praktikkan mantra ajaib ini dalam kehidupan sehari-hari. Dan lihatlah bagaimana cara ia bekerja menjadikan kita pribadi yang rendah hati, berkarakter, dan sukses. MEIWAKU KAKEMASENKA?(AHen)

Profil singkat penulis :

Azis Hendratno

Lahir di Mataram, 8 Maret 1981, menyelesaikan S1(Electronic Engineering) di The Polytechnic University, Kanagawa, Jepang. Pernah bekerja di PT. Indonesia Epson Industry + 2 tahun sebagai product engineer. Depnakertrans + 2 tahun sebagai staff di Direktorat Pembi

MEIWAKU KAKEMASENKA

Jika kita pernah naik kereta listrik atau bus di Jepang, sering kita jumpai adanya kursi prioritas, yang dalam bahasa aslinya disebut yuusenseki. Kursi prioritas ini adalah tempat duduk yang diperuntukkan untuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Empat golongan yang diprioritaskan untuk duduk di tempat itu adalah: orang cacat, ibu hamil, penderita sakit, dan para lansia.

Dalam kenyatannya  sehari-hari,  terkadang kursi ini dipakai pula oleh mereka yang  sehat. Namun sudah umum terjadi, jika di dalam alat transportasi tersebut terdapat penumpang yang berhak atas kursi itu, maka secara otomatis si sehat akan berdiri dan melungsurkan kursi prioritasnya. Layaknya sebuah norma, aturan ini mengakar meskipun penerapaannya tidaklah harus melalui jalur penegakan hukum yang keras. Rasa malu akan menghinggapi jiwa mereka, ketika mendapati penumpang berketerbatasan fisik, sementara mereka duduk manis di kursi prioritas. Adakah rasa malu yang sama juga hadir di hati kita, orang Indonesia?

Tak hanya itu, bersitan rasa malu ini turut terakumulasi dengan rasa bersalah. Merasa bersalah ketika melihat orang lain menjadi susah. Merasa bersalah ketika menyadari perbuatannya yang merugikan orang lain. Rasa bersalah yang mengetuk-ngetuk isi kepala mereka; meiwaku kakemasenka. Apakah tindakan saya menyusahkan orang lain?

Coba tengok tindakan tak bertanggung jawab lainnya, misalnya  membuang sampah tidak pada tempatnya. Sampah yang dibuang sembarangan pastinya akan membuat pengguna jalan lain merasa tak nyaman. Coba kumpulkan saja beberasa alasannya; entah karena keindahan yang terganggu, cemaran dari bau, penyempitan area pejalan kaki, dan masih banyak lagi daftar panjang buruknya. Saat kita akan membuang sampah, pernahkan kita berpikir bahwa sampah yang kita buang sembarangan akan menyusahkan orang lain?

Saat kita mendahului pengendara lain melalui jalur kiri dengan kecepatan tinggi, pernahkan kita merenungkan tindakan yang akan membahayakan pengendara lain itu? Jika kecelakaan benar terjadi, bukankah akan lebih banyak lagi yang akan kita buat susah: si korban, keluarga korban, polisi lalu lintas, dan pengendara lain?

Di dalam proses membuat barang, produk cacat dapat terjadi karena kesalahan dalam  proses maupun di luar proses produksi. SOP dibuat sebagai pedoman untuk mencegah  terjadinya produk cacat. Tetapi, adanya SOP pun belum 100% bisa mencegah terjadinya produk cacat jika kesadaran diri masing-masing karyawan masih kurang memadai. Tindakan meloloskan  produk cacat pastinya akan meiwaku alias mengganggu customer.

Pernahkan terbayang, jika produk cacat yang diloloskan akan menyusahkan  kerja operator selanjutnya? Bahkan, lebih  luasnya lagi, hal ini akan mengganggu pengguna barang yang menjadi tujuan akhir sebuah proses produksi?

Efek akhirnya dapat ditebak: menurunnya kepercayaan customer akan produk yang dihasilkan. Penurunan kepercayaan ini berdampak pada penurunan produksi. Dan, pada akhirnya, kita harus cukup bijak untuk menyadari bahwa penurunan produksi amat lekat dengan penurunan penghasilan bagi kita sendiri. Sudah umum jika penurunan penghasilan ini akan menjadi hal yang  meiwaku bagi keluarga kita.

Dalam hal ini, marilah bersama mengambil hikmah dari tingginya kesadaran orang Jepang. Mulailah dari hal yang kecil. Mulailah dari sekarang. Mulailah menyadari kerugian-kerugian apa saja yang mungkin timbul akibat tindakan kita. Belajarlah untuk sedikit bertanggung jawab pada masa depan setiap keputusan yang kita ambil. Berlatihlah untuk bersikap jujur dalam bekerja.

Dengan kesadaran penuh bahwa perusahaan menetapkan aturan kerja demi kelancaran proses kerja di dalam perusahaan, ketuklah hati kita untuk melaksanakannya dengan penuh kesadaran, jujur, dan bertanggung jawab. Hanya perlu sedikit usaha untuk memulai suatu perubahan besar. Sedikit usaha yang lebih dari yang lain. Sedikit usaha yang lebih dari yang biasa kita lakukan.

Silahkan hapalkan dan praktikkan mantra ajaib ini dalam kehidupan sehari-hari. Dan lihatlah bagaimana cara ia bekerja menjadikan kita pribadi yang rendah hati, berkarakter, dan sukses. MEIWAKU KAKEMASENKA?(AHen)

Profil singkat penulis :

Azis Hendratno

Lahir di Mataram, 8 Maret 1981, menyelesaikan S1(Electronic Engineering) di The Polytechnic University, Kanagawa, Jepang. Pernah bekerja di PT. Indonesia Epson Industry + 2 tahun sebagai product engineer. Depnakertrans + 2 tahun sebagai staff di Direktorat Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas. Sejak tahun 2008 sampai sekarang masih bekerja di PT. Denso Indonesia sebagai kontroler di Departemen Produksi.

naan Pelatihan dan Produktivitas. Sejak tahun 2008 sampai sekarang masih bekerja di PT. Denso Indonesia sebagai kontroler di Departemen Produksi.

]]>
http://www.infometrik.com/2014/04/meiwaku-kakemasenka/feed/ 0
Jurnal terbaru dari FEA Information http://www.infometrik.com/2010/09/jurnal-terbaru-dari-fea-information/ http://www.infometrik.com/2010/09/jurnal-terbaru-dari-fea-information/#respond Fri, 24 Sep 2010 23:26:21 +0000 http://www.infometrik.com/?p=1434 FEA Information, www.feainformation.com, sebuah situs engineering khususnya yang berkaitan dengan masalah-masalah simulasi teknik kembali mengeluarkan jurnal terbarunya edisi September 2010.

Dalam jurnal kali ini, FEA Information seperti biasanya mengulas beberapa perkembangan terakhir seputar LS-DYNA processor. Kode program FEM berbasis explicit method ini semakin berkembang dan merambah daerah simulasi statis, yang sebenarnya merupakan domain asli kode berbasis implicit method. FEA edisi September ini antara lain mengupas kapabilitas LS-DYNA dalam mewujudkan simulasi forging dan extrusion, simulasi elektromagnetik, dan simulasi gerak katup jantung. FEA Information juga menambahkan informasi terbaru seputar hardware pendukung simulasi yang rumit.

Sedikit komentar Infometrik.Com terhadap jurnal FEA Information yang terakhir, tampaknya terlalu LS-DYNA sentris. Kupasan mengenai kode FEM yang lain seperti NASTRAN, ANSYS, dan lainnya seperti menghilang pada edisi ini. Meski demikian jurnal ini tetap menarik untuk dibaca, terutama bagi para pemerhati masalah-masalah simulasi teknik.

Jurnal terbaru FEA Information dapat diunduh di sini: FEAInformationEngineeringJournalSeptember,2010

Salam.

]]>
http://www.infometrik.com/2010/09/jurnal-terbaru-dari-fea-information/feed/ 0
Selamat Datang di Infometrik.Com http://www.infometrik.com/2009/08/selamat-datang-di-infometrikcom/ Fri, 07 Aug 2009 15:00:04 +0000 http://www.infometrik.com/?p=1 satelliteSelamat Datang di Infometrik.Com!

Tepat pada tanggal 10 Agustus 2009 hari ini, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Majalah Teknologi Online INFOMETRIK diluncurkan. Dengan bahasan utama pada masalah mekanika, material dan teknologi manufaktur, harapan kami majalah online ini dapat memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi kebangkitan bangsa.

***

Mekanika dan Material adalah dua kanal ilmu pengetahuan yang menduduki tempat sangat signifikan dalam perkembangan teknologi yang demikian pesat di akhir abad duapuluh. Peran ini diyakini akan semakin berkembang di milenium ini, mekanika dengan tingkat presisi yang semakin tinggi dan kebutuhan akan struktur yang semakin rumit, material dengan penemuan dan rekayasa bahan baru yang menjawab berbagai tantangan teknologi. Dalam dunia industri modern, terutama teknologi manufaktur, terapan ilmu makanika dan material sangat menonjol.

Infometrik.Com didedikasikan sebagai majalah virtual informasi teknologi berbahasa Indonesia khususnya di bidang mekanika, material dan teknologi industri. Infometrik, disingkat dari Informasi Mekanika, Material,  dan  Teknologi Industri, berisi artikel teknologi populer, dengan bahasa yang mudah dicerna.  Lingkup tema diskusi dan artikel adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan mesin, mekanika material dan material sains, serta teknologi industri, dari yang mendasar dan sederhana, sampai penemuan baru yang terkini.

Harapan kami, kehadiran situs ini dapat memberikan sedikit sumbangsih kepada dunia ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia. Kepada para profesional, akademisi, mahasiswa dan seluruh penggiat bidang mekanika dan material, Infometrik.Com menunggu kehadiran dan partisipasi anda!  Silakan mengirimkan artikel ke  azhari.sn [at] gmail.com atau redaksi [at] infometrik.com.

Mari bersama membangun bangsa!

]]>