hgh dhea metformin
Home » Archive

Articles in the Teknologi Industri Category

Featured, Headline, Manufaktur, Teknologi Industri »

[21 Aug 2015 | No Comment | ]

Dewasa ini kualitas produk telah menjadi isu yang sangat merakyat terutama di negara-negara maju. Mekanisme pasar telah menjadikan kehendak pelanggan sebagai hakim dalam menentukan kualitas suatu barang. Definisi kualitas juga telah berubah dari sekedar memenuhi semua persyaratan teknis dan fungsi menjadi “memenuhi syarat fungsional plus memenuhi keinginan pemakai”. Khusus dalam hal yang berhubungan dengan keamanan, persyaratan kualitas saat ini sudah sangat ketat sampai pada level yang belum pernah dibayangkan dunia manufaktur dua atau tiga dekade sebelumnya.
Sepanjang paruh pertama tahun 2015,  dunia otomotif …

Featured, Headline, Motivasi, Selingan, Teknologi Industri »

[15 Apr 2014 | No Comment | ]

Jika kita pernah naik kereta listrik atau bus di Jepang, sering kita jumpai adanya kursi prioritas, yang dalam bahasa aslinya disebut yuusenseki. Kursi prioritas ini adalah tempat duduk yang diperuntukkan untuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Empat golongan yang diprioritaskan untuk duduk di tempat itu adalah: orang cacat, ibu hamil, penderita sakit, dan para lansia. Dalam kenyatannya sehari-hari, terkadang kursi ini dipakai pula oleh mereka yang sehat. Namun sudah umum terjadi, jika di dalam alat transportasi tersebut terdapat penumpang yang berhak atas kursi itu, maka secara otomatis si sehat …

Motivasi, Teknologi Industri »

[5 Dec 2009 | No Comment | ]

Kosa kata “5S” sangat sering kita dengar hamper dalam keseharian kita, terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai karyawan industri manufaktur. Secara harfiah “5S” berasal dari 5 kata dalam bahasa jepang yaitu, Seiri, Seiton, Seisou, Seiketsu, dan Shitsuke. Jika kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia ia akan menjadi Pemilahan, Penataan, Pembersihan, Pembiasaan, Pendisiplinan. Sehingga dalam beberapa pabrik, kosa kata 5S ini sudah diubah menjadi “5P” atau dalam konteks lain ia berubah menjadi 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) walaupun untuk yang terakhir ini terkesan sedikit memaksa, tetapi masih memiliki semangat yang …

Aplikasi Teknologi, Teknologi Industri »

[27 Oct 2009 | 2 Comments | ]

Bagaimana sih isi dari ‘shippaigaku’ alias ilmu tentang kegagalan itu? Berikut ini adalah beberapa bagian dari isi buku 「失敗学のすすめ」 atau “Learning from Failure”.

Pendahuluan
Kegagalan selama ini selalu dianggap negatif. Pada umumnya manusia tidak ingin kegagalannya terbongkar dan diketahui orang lain. Namun di sisi lain orang-orang juga mengetahui ada manfaat juga dari kegagalan, sehingga dikenal pepatah “Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda” atau “Kegagalan adalah batu loncatan menuju kesuksesan”. Inti pentingnya adalah, ada kegagalan yang bermanfaat seandainya bisa dijadikan pelajaran, sebagai petunjuk menghadapi masalah di masa depan.

Teknologi Industri »

[5 Sep 2009 | 13 Comments | ]

Kerapkali  pertanyaan serupa menggantung dalam benak setiap pemilik perusahaan kecil ataupun menengah ketika akan beranjak pada tahap sertifikasi ISO, terutama ISO 9001:2008 yang menjadi prasarat utama ketika bisnis mulai merambah pasar terbuka, karena rata-rata pasar menuntut implementasi system manajement mutu untuk semua supplier dan calon suppliernya. Tidak lain hal ini disebabkan tuntutan konsistensi level kualitas dan standar yang ditetapkan oleh para pelanggan atau OEM.
Wajar bila saat akan mengimplementasi sebuah sistem baru dalam ada kegamangan. Bisa kah? Apa mungkin kalau dilakukan sekarang? Perlu jasa konsultan dan berapa biayanya?  Dan masih banyak …

Teknologi Industri »

[29 Aug 2009 | 6 Comments | ]

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari kebutuhan berkomunikasi. Dalam setiap aktifitas pasti kita memerlukan kontak dengan orang lain.
Dalam sistem manajemen ala jepang, dikenal istilah hourensou (報連相 dibaca: horenso). Dalam bahasa Jepang sendiri, hourensou artinya sayur bayam. Namun, terkait dengan manajemen, Ini adalah singkatan tiga frase : houkoku (報告), renraku (連絡), dan soudan (相談)  yang menjadi dasar pola komunikasi antar anggota dalam organisasi. Untuk mengenal lebih jauh prinsip ini, mari kita urai satu persatu.
1. HOUKOKU
Houkoku (baca: Ho-koku), berarti laporan atau melaporkan sesuatu. Houkoku dalam konteks yang kita …

Teknologi Industri »

[19 Aug 2009 | No Comment | ]

Istilah 3 Gen (baca : sang geng) adalah istilah Jepang untuk singkatan 3 frase : GENBA, GENBUTSU, dan GENJITSU (atau Genjyou). Istilah ini begitu melekat dalam hati setiap praktisi perusahaan manufaktur di Jepang dari mulai top management, president director, hingga clerk officer atau bahkan office boy. Semua terbiasa dengan pola kerja 3-GEN. Dalam bahasa Jepang, dikenal dengan istilah 3 genshuugi (baca: san-gen-syuugi), atau falsafah tiga “gen”.
Mahluk apakah 3 GEN itu, marilah kita kaji satu persatu.
1. GENBA
Istilah GENBA (baca: gemba) berarti lapangan atau area kerja kita atau wilayah garapan (tanggung jawab) …

Teknologi Industri »

[12 Aug 2009 | 20 Comments | ]

PENDAHULUAN
Ketika kita mendengar kata ISO 9001 Sistem Manajemen Mutu, refleks ingatan kita terfokus pada setumpuk dokumen dan sebundel tugas yang bersifat paper work, bekerja menghabiskan waktu dibelakang meja sambil tak henti-hentinya meng-update data-data lapangan dan menginputnya ke dalam table-tabel excel yang membuat anda bosan, dan malas melanjutkan.
Begitulah gambaran yang selama ini ada dibenak kebanyakan praktisi pabrik, namun sesungguhnya benarkah anggapan itu ? atau hanya karena kesalahan persepsi orang saja ?
Baiklah, dalam catatan ringan ini saya akan mencoba sedikit mengurai benang kusut persepsi kita tentang ISO 9001, semoga bisa memberikan gambaran …

Teknologi Industri »

[9 Aug 2009 | 6 Comments | ]

1. Pendahuluan
Di dunia industri apapun, ada satu hal yang mutlak kebenarannya dan keberlakuannya. Bahwa industri ada karena fungsinya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sehingga pemicu bagi keberadaan semua industri–terlepas dari jenis, ukuran, sifat, dan atribut lainnya– adalah adanya konsumen dan berbagai kebutuhan dan keinginannya.
Hal ini kemudian berkembang menjadi faktor kunci penentu sukses tidaknya bahkan lebih jauh bertahan tidaknya suatu perusahaan, yaitu kemampuan dalam memberikan produk dan pelayanan yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, yang pada akhirnya akan terukur dalam derajat pencapaian kepuasan dari konsumen bersangkutan.
Tidaklah mudah untuk memenuhi …