Tulisan dalam kategori: Kolom Tech
Featured, Kolom Tech, Otomotif »
Oleh Azhari Sastranegara
(Sebuah catatan menjelang Hari Kebangkitan Nasional)
Sebagai bangsa yang besar, dengan negeri yang melimpah sumber daya alamnya, sangat wajar rakyat Indonesia memiliki sejuta harapan akan taraf hidup yang baik serta martabat yang tinggi di percaturan internasional. Dari sudut teknologi, sempat tejadi euforia kebangkitan nasional ketika IPTN berhasil menerbangkan pesawat yang canggih di kelasnya, N-250, hampir duapuluh tahun lalu. Sayang sekali badai krisis ekonomi dan reformasi menenggelamkan proyek yang membanggakan ini, ratusan insinyur handal diberhentikan dan tidak diberi perhatian yang memadai. Mereka ini kemudian kelak bertebaran di seluruh dunia dan mendapat pekerjaan terhormat di berbagai industri pesawat terbang terkemuka seperti Boeing dan Airbus. Reformasi 1998 sempat menjadi harapan, namun ternyata setelah itu bangsa kita lebih disibukkan pada urusan tata ulang sistem kenegaraan, demokrasi, penegakan hukum, masalah-masalah korupsi yang akut, dan yang semisalnya. Kebangkitan nasional dilihat dari sudut penguasaan teknologi dan daya saing kemampuan manufaktur hampir tidak pernah mendapat porsi pembahasan yang cukup baik di level pejabat negara maupun akar rumput.
Setelah nihil sekian lama dari berita bidang teknologi dalam negeri, kecuali beberapa berita hoax seperti ...baca
Aplikasi Teknologi, Kolom Tech, Otomotif »
Belum lama berselang, pemerintah memunculkan wacana akan membuat mobil hibrida secara massal. Tujuannya jelas, mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) yagn semakin hari semakin membebani keuangan negara.
Hanya saja wacana yang dilemparkan pemerintah belum jelas, mobil hibrid seperti apa yang akan dikembangkan? Tanpa konsep yang jelas, sekali lagi topik ini hanya akan jadi wacana yang layu sebelum berkembang. Bukankah kalangan teknolog dan ilmuwan sudah sering dibuat terperangah dengan wacana-wacana muluk pemerintah? Beberapa waktu lalu pemerintah mengangkat wacana blue energy, padi super, bahan bakar alternatif dari minyak jarak, dan sebagainya, tapi ke mana semua gembar-gembor itu sekarang?
Bila mobil hibrid yang dimaksudkan pemerintah adalah mobil hibrid seperti milik Toyota dengan Prius-nya dan Honda dengan Insight-nya, yang menggunakan sumber energy primer dari bensin kemudian secara bertahap menyimpan energi listrik di dalam baterai, maka kita harus bersiap secara serius mengingat teknologi hibrid ini termasuk teknologi yang masih dijaga ketat oleh pabrikan otomotif besar dunia.
Mengulangi kembali seputar teknologi hibrid di dunia otomotif, kami lampirkan tiga tulisan tentang hal ini. Tulisan ini pernah dimuat di edisi khusus Majalah GATRA pada tahun 2006.
Aplikasi Teknologi, Featured, Kolom Tech, Mesin & Mekanika »
Pada tanggal 20 April 2010 lalu, Institut Teknologi Bandung meluncurkan kendaraan hemat energy yang akan diikutkan dalam lomba Shell Eco-Marathon se Asia yang akan diadakan di Sepang, Malaysia, bulan Juli nanti. Peluncuran ini sendiri telah diekspos oleh banyak media nasional, baik cetak maupun visual.
Dalam tulisan ini, Prof.Djoko Suharto, pembimbing dari tim ITB memberikan ulasan mengenai makna kompetisi tersebut dan efek yang diharapkan bisa timbul dari mengikuti kompetisi semacam ini, khususnya terhadap perkembangan inovasi di tanah air.
Shell Eco-marathon mulai diselenggarakan sejak tahun 1936 oleh sekelompok peneliti di laboratorium Shell untuk mempromosikan penghematan energi dan pengurangan polusi, khususnya di sektor transportasi. Dalam bentuknya yang sekarang, kompetisi ini pertama kali dilaksanakan di Eropa pada tahun 1985, kemudian di Amerika mulai tahun 2007 dan pada tahun 2010 ini Shell memperluas penyelengaraannya ke Asia. Kompetisi akan dilakukan di sirkuit Sepang, Malaysia pada tanggal 8-10 Juli 2010 dan diikuti oleh 112 peserta yang mewakili berbagai universitas dari 12 negara di Asia. Empat Perguruan Tinggi, yaitu ITB, ITS, UI dan UGM akan mewakili Indonesia dalam kompetisi tersebut.
Pemenang kompetisi adalah tim dengan ...baca
Kolom Tech »
Kebijakan Energi Mix Pemerintah
Pengembangan energi nuklir untuk tujuan sipil seperti reaktor nuklir untuk pembangkit daya, dimulai secara intensif setelah konferensi Geneva “On the peaceful uses of atomic energy” yang disponsori PBB tahun 1955. Penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai telah diterapkan dalam bidang pertanian, peternakan, peningkatan kesehatan dan kedokteran, juga kebutuhan industri.
Penggunaan teknologi nuklir yang lebih umum adalah sebagai pembangkit tenaga listrik. Lebih dari 30 negara yang berkontribusi, setara 16% pasokan energi dunia.
Sebagai negara yang berdaulat, sejak dicetuskannya penggunaan tenaga nuklir untuk tujuan damai, Indonesia telah berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang teknologi nuklir tersebut. Pengalaman selama hampir 40 tahun lebih dalam pengoerasian reaktor dan juga kontribusi aktif di berbagai bidang seperti pertanian, peternakan, farmasi, kedoteran, dan industri, memperlihatkan kemampuan yang cukup untuk menembus level penggunaan teknologi nuklir sebagai pembangkit tenaga listrik.
Pemanfaatan tenaga nuklir untuk kebutuhan listrik nasional menjadi salah satu alternatif energi. Kehadirannnya dapat menjadi penopang rencana jangka menengah dan panjang dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional.
Kebutuhan Energi Listrik Indonesia
Sebagai negara yang berpenduduk terbesar ke-4 di dunia, Indonesia diperkirakan ...baca
Aplikasi Teknologi, Kolom Tech »
Kebutuhan akan energi telah mendorong semua negara untuk ”berburu” sumber energi baik dari bahan bakar fosil, nuklir sampai energi terbaharukan. Meningkatnya harga minyak dan kebergantungan import bahan bakar energi ditambah lagi aspek lingkungan terutama masalah efek rumah kaca membuat masyarakat dunia berpikir lebih arif dan mendalam untuk menentukan pilihan energi yang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, dan di saat bersamaan energi tersebut bisa ramah dengan lingkungan. Pengembangan energi nuklir untuk tujuan sipil seperti reaktor nuklir untuk pembangkit daya dimulai secara intensif setelah konferensi Geneva “On the peaceful uses of atomic energy” yang di sponsori oleh UN (PBB) tahun 1955. Penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai telah dilakukan seperti penerapannya pada kebutuhan pertanian, peternakan, peningkatan kesehatan dan kedokteran, serta kebutuhan industri. Teknologi nuklir yang lebih umum digunakan adalah untuk pembangkit tenaga listrik yang sampai saat ini telah beroperasi di lebih dari 30 negara dan berkontribusi 16% terhadap energi dunia. Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat, telah berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya ...baca
Kolom Tech »
Seorang pembaca mengomentari tulisan penulis tentang sebab jatuhnya sang goliat otomotif GM, bahwa produksi yang kurang efisien dibandingkan produk Jepang seperti Toyota adalah alasannya. Memang apa yang dikomentari pembaca tersebut tidak salah, namun lebih tepat lagi kalau disebutkan bahwa penyebab jatuhnya adalah banyak faktor, seperti produksi yang kurang efisien, tingginya gaji buruh GM, gaya hidup mewah para top manajer (gaji dan bonus besar, tetap memakai pesawat jet meskipun di masa krisis ekonomi), beban biaya lain-lain yang tinggi (dalam hal ini biaya kesehatan dan pensiun), lemahnya inovasi produk baru, dan, yang menjadi fokus tulisan penulis kemarin, yaitu ketidakmampuan membaca perkembangan zaman yang makin menuntut produk yang hemat BBM sekaligus juga ramah lingkungan.
Adalah menarik juga menganalisa peristiwa tersebut dengan kacamata Ilmu tentang Kegagalan (Study of Failure), atau dalam istilah Jepangnya ‘shippaigaku’ (shippai=gagal, kegagalan, gaku=ilmu). Penulis lebih senang memakai istilah Jepang ini, karena ilmu ini memang dipopulerkan oleh orang Jepang.
Hukum Heinrich (Heinrich’s Law)
Studi tentang sebab-sebab kegagalan atau kecelakaan sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Yang terkenal adalah sebuah laporan yang ditulis oleh Herbert William Heinrich pada tahun 1929. ...baca
Kolom Tech »
Seorang ilmuwan muda tampil membawakan pidato Ilmiah pada Peresmian Penerimaan Mahasiswa Baru ITB (PPMBITB) tahun akademik 2009/2010 tanggal 12 Agustus 2009 di Gedung Sabuga ITB. Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah, dosen di FMIPA-ITB. Doctor of Engineering lulusan Hiroshima University ini memberikan pidato ilmiah di depan Wali Rektor dan ribuan mahasiswa baru ITB mulai dari jenjang S1,S2, dan S3. Tema pidato yang disampaikan adalah “ Menjadikan Keterbatasan Sebagai Pemicu Kreativitas dan Inovasi dalam Riset Nanosains di Indonesia”. Sungguh suatu pidato ilmiah yang menggairahkan, mencerahkan sekaligus membakar motivasi bukan hanya buat mahasiswa baru ITB tapi juga sesepuh dan petinngi dewan rektorat yang hadir.
Nanosains adalah istilah yang menjadi pusat perhatian masyarakat dunia, khususnya para ilmuwan saat ini. Sebuah ilmu terkait rekayasa dalam penciptaan material, struktur fungsional, maupun piranti dalam skala nanometer.
Nano, dalam terminologi ilmiah, berarti 10-9 (0,0000000001). Satu nanometer sama dengan seperseribu mikrometer, sepersejuta millimeter, sepersatumilliar meter. Perumpamaan yang beliau ilustrasikan seperti panjang pulau jawa yang jika dianggap satu meter maka diameter sebuah kelereng kira-kira sama dengan sepuluh nanometer. Dapat dibayangkan kecilnya sebuah partikel dalam satuan nanometer.
Memasuki ...baca
Kolom Tech »
Harapan dan Kerja Keras Menuju Kebangkitan Teknologi
Ide untuk menerbitkan majalah teknologi online (www.infometrik.com) di bidang mekanika, material dan teknologi terapan merupakan usaha yang pantas untuk dihargai. Seperti diketahui kegunaan internet pada awal abad ke 21 sudah tidak terbantahkan lagi dimana informasi dapat diperoleh dimana saja dengan waktu yang sangat cepat. Namun perlu dicermati bahwa informasi yang diperoleh bisa merupakan informasi yang kurang terorganisasi secara sistematik dan tidak fokus. Penerbitan majalah teknologi ini merupakan usaha untuk meramu secara sistematik informasi di bidang mekanika, material dan teknologi terapan yang diharapkan berguna untuk mahasiswa dan para profesional dalam rangka menerapkan falsafah belajar sepanjang hajat.
Sebagian bidang mekanika dan material dipelajari dalam program studi Teknik Mesin, (nama yang sebenarnya tidak terlalu tepat merepresentasikan nama ”Mechanical Engineering” yang sudah dikenal di seluruh dunia). Sampai dengan pertengahan abad ke 20 bidang mekanika dan material mendominasi pengembangan teknologi terutama di bidang ”manufacturing” dan perancangan peralatan-peralatan mekanik. Dengan munculnya teknologi baru (emerging technology) seperti teknologi info, bio, nano, dan cogno maka antisipasi ke depan adalah menggabungkan Teknik Mesin klasik dengan ...baca
Kolom Tech, Mesin & Mekanika »

Mekanika atau mechanics, termasuk cabang ilmu yang paling tua, jauh sebelum Newton apalagi Einstein hadir dan meletakkan dasar-dasar mekanika klasik dan kuantum seperti yang kita kenal sekarang. Sejarah merekam penggunaan prinsip-prinsip mekanika telah dimulai ribuan tahun sebelum Masehi, dan secara teoritik telah dirintis oleh Archimedes, 200 an tahun sebelum kelahiran Nabi Isa. Sejak revolusi industri, mekanika telah menjadi ilmu yang berkembang sangat pesat dan langsung bersentuhan dengan kehidupan manusia. Mesin uap James Watt, dan kemudian pesawat terbang Wright bersaudara, hanyalah dua contoh penemuan besar yang bertumpu pada ilmu mekanika.
Ilmu tentang material, dalam terminologi ilmiah terbagi dua menjadi teknik material (material engineering) dan ilmu material (material science), barangkali memiliki sejarah yang lebih panjang daripada mekanika. Meski kita sangat mengenal istilah stone age, bronze age, dan steel age, sebenarnya manusia telah mulai bermain dengan ilmu material ketika berhasil membuat tanah liat yang keras bila terjemur matahari, yang menjadi dasar pembuatan keramik. Ilmu material mengalami lompatan besar ketika manusia berhasil mengerti banyak hal dari logam, yang kemudian menghasilkan ilmu metalurgi. Setelah kejayaan ilmu tentang logam, ilmu material ...baca